Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

MEMELUK ERAT SALIB

Gambar
Beberapa hari yang lalu, temanku bercerita padaku bahwa ia sedang di bengkel, menunggu perbaikan mobil yang ditabrakkan oleh temannya pada pohon. Ia mengirimkan photo mobil itu, memang “babak belur”. Namun, ada hal yang menarik untuk direnungkan sebelum gambar mobil itu terkirim padaku. “bukan aku yang menabrakkan, tetapi aku yang sengsara nih..hahahah” begitu ungkapnya. Aku terdiam sejenak. Begitulah kadang kala dalam hidup. Kita menanggung suatu hal yang bukan kesalahan kita. Pikiranku melayang, terbawa pada peristiwa jalan salib. Ya! Tepat pada perhentian kelima. “Yesus ditolong oleh Simon Dari Kirene” beberapa sumber menyebutkan bahwa algojo-algojo memaksa seorang petani untuk yang baru pulang dari ladangnya untuk membantu Yesus memanggul salib Yesus. Aku mencoba masuk dalam perasaan Simon dari Kirene. Suatu kekagetan tentu ia alami, suatu penolakan tentu ia rasakan. Siapakah yang mau berurusan dengan orang yang dianggap musuh oleh semua orang, apalagi sampai harus memb

INGATKAH KITA?

Gambar
Ingatkah kita,  bahwa tanah yang kita injak ini adalah hasil dari pertumpahan darah yang begitu hebat?  Disini, diantara pekat gelap dan suburnya tanah Indonesia ada perjuangan hidup dan mati para pahlawan. Di tanah ini, darah itu mengalirkan kehidupan agar perbudakan penjajahan diruntuhkan. Agar bangsa yang disebut kaya dan subur ini mempunyai kebebasan. Di tanah ini, darah itu mengalir agar seluruh yang menginjaknya sadar, ada kehidupan yang dikorbankan agar generasi penerusnya dapat hidup dalam persatuan. Di tanah ini, darah itu mengalir agar setiap kaki yang melangkah diatasnya sadar bahwa negara ini dibayar dengan sebuah kecintaan pada sesamanya. Maka enyahlah perseteruan karena perbedaan. Singkirkanlah perselisihan yang meretas keberagaman. Karena darah yang tertumpah ini, terlalu murah harganya jika hanya dibayar dengan kepentingan diri sendiri dan golongan. Karena peluh perjuangan dan air mata kehilangan puluhan tahun silam, terlalu sayang untuk

BERANI HIDUP BERANI MATI

Gambar
Siapa yang ingin kenyamanan dan kebahagiaannya terganggu? Siapa yang menginginkan masalah dalam hidupnya? Siapa yang ingin tersandung batu dalam perjalanannya? Tentu siapapun tidak ingin hal itu terjadi. Tetapi realitanya, hal itu yang sering terjadi dalam kehidupan manusia. Seringkali masalah silih berganti. Jika mau naik kelas, ujiannya tentu makin berat begitu kata banyak orang. Orang mungkin mudah untuk memberi nasihat tetapi bagi yang menjalani tentu tidak mudah, sangat tidak mudah. Beberapa waktu yang lalu, saya membeli tanaman mawar sebagai ucapan proficiat untuk seorang suster. Setelah beberapa hari, bunganya mulai layu dan berguguran. Batangnya satu persatu pun mulai mengering. Karena merasa sayang untuk membuangnya, aku berinisiatif untuk memotong bagian yang kering. Setiap hari, tanaman disiram dan mendapatkan kehangatan matahari. Dan apa yang terjadi??? tak lama berselang dari waktu aku memotongnya, telah tumbuh tunas-tunas baru dan lebih menggembirakan lagi, tunas itu mu

RINDU

Gambar
                                                             KATAKAN PADAKU.... Apakah rindu itu bertuan? Jika ya, kepada siapakah aku akan mengadukan segala rasa yang berseliweran dalam angan dan rasa ini? Milik-Mu kah itu Tuhan?? Ataukah engkau sendiri adalah sang rindu itu? Ada sebuah hasrat yang dalam untuk berjumpa bahkan saat ia ada dihadapanku. Ya, kerinduan yang tak dapat dibahasakan dengan begitu sempurna, sebagaimana aku menarasikan dengan apik setiap peristiwa yang muncul dalam penglihatan, pendengaran dan perasaanku. Rindu, terasa membuat luka karena ada kegelisahan yang meretas lorong hatiku, tetapi rindu itu, juga membakar hasratku untuk menjadi lebih hidup. Awalnya, aku ingin mengatakan: sang Rindu, jangan datang. Itu berat, aku tak akan sanggup. Tetapi, setelah aku membiarkan diriku terluka oleh sang rindu, aku katakan kau tak berat, kau berkat karena di dalamnya aku menemukan sebuah pengharapan, dan pengharapan itu adalah tanda orang yang hidup. Aku hanya