Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

RAHIM

Gambar
Membantu proses kelahiran, membawa ku pada pengenalan akan makna RAHIM , sang terminal kehidupanku . Disanalah awal pembentukanku, disanalah benih kehidupan bernama Maria Rosa ditaburkan. Rahim itu, telah menerima kehadiran janin kecil, merawatnya dengan kelimpahan dan menjaganya dari kematian. Rahim adalah tempat paling nyaman bagi seorang yang mengalami hidup. Bila waktunya tiba, rahim itu takkan pernah egois, dia tak menahan kehidupan dan suatu yang dititipkan padanya untuk dimiliki sendiri. karena jika ia menahan terlalu lama, janin itu tak akan mengalami kehidupan. Ya!!! Kematian. Dia akan bekerja keras, berkontraksi, agar janin mengalami kehidupan yang sesungguhnya, dimana sang bayi akan hidup dari dirinya sendiri. ia harus dilahirkan. Proses kelahiran inilah yang dialami oleh setiap orang yang disebut manusia, sementara RAHIM adalah Alah sendiri yang telah melingkupi, menjaga dan menumbuhkan agar benih kehidupan sungguh mengalami kehidupan. Dalam rahim, ia mengalami ke

Bagai hujan kembali kepada sang ibu pertiwi

Gambar
Hujan siang itu menarikku untuk keluar rumah. Ku turuti saja. Dingin yang menyengat tak menghalangi asaku yang beberapa hari ini sedang rindu untuk menatap dan menyentuh hujan. Ku buka tangan ku. Kubiarkan butiran-butiran lembut tetapi menyimpan kekuatan, mengenai tepat di telapak tanganku. Hujan ini, membawa seluruh diriku berlari ke masa kecilku. Masa anak-anak yang bermain dengan senangnya di bawah hujan. Saat dimana kami sebagai anak kecil mengalami bahwa hujan membuat sakit hanyalah mitos. Bermain di bawah hujan sungguh kegembiraan yang membebaskan. Hujan yang sama itu pula, membawa ku pada masa remaja. Saat gelegar petir menyambar di sekelilingku, yang membuatku bersama ibu kala itu mau tak mau harus berlari menuju “ sopo”. “Sopo” adalah tempat berteduh sementara yang dibangun sederhana di ladang. Aku masih dapat merasakan dinginnya hujan yang menyentuh kulitku kala itu. Di sopo itu, aku dan ibu ku diam saja menatap rintik-rintik hujan. Dalam hening itu, ku dengar ibuku