Benar katamu, mbak Ri
Benar katamu, mbak Ri. Bahwa hidup itu adalah pilihan. Termasuk saat aku memilih untuk maju atau mundur menerima rasa yang tidak nyaman ini. Aku tak dapat memungkiri, bahwa kehidupan itu kadangkala bagaikan gelanggang pertandingan, dimana yang satu berjuang mengalahkan yang lain. Menjadi pemenang! Itulah harapan semua orang, tapi bagaimana mungkin semua orang itu akan menjadi pemenang? Jika satu menang, yang lain pastilah yang kalah. Dan realita lainnya adalah bahwa saat kita telah berjuang dengan sangat kuat, mempersiapkan dengan sangat baik, kehidupan seakan tak memperhitungkan usaha dan kerja keras kita. Dengan tidak adilnya, -menurut versi kita- kehidupan menghadiahkan kekalahan pada perjuangan hebat yang ingin kita banggakan. Tetapi, benar katamu mbak Ri, bahwa hidup aadalah pilihan. Bahkan saat aku kalah dalam sebuah pertandingan, aku tetap dapat memilih menjadi pemenang atas rasa gagal dan keinginan untuk menyerah. Satu hal yang kini muncul sebagai sebuah kekuatan,...