Benar katamu, mbak Ri
Benar katamu,
mbak Ri. Bahwa hidup itu adalah pilihan. Termasuk saat aku memilih untuk maju
atau mundur menerima rasa yang tidak nyaman ini.
Aku tak
dapat memungkiri, bahwa kehidupan itu kadangkala bagaikan gelanggang
pertandingan, dimana yang satu berjuang mengalahkan yang lain.
Menjadi pemenang!
Itulah harapan semua orang, tapi bagaimana mungkin semua orang itu akan menjadi
pemenang? Jika satu menang, yang lain pastilah yang kalah. Dan realita lainnya
adalah bahwa saat kita telah berjuang dengan sangat kuat, mempersiapkan dengan
sangat baik, kehidupan seakan tak memperhitungkan usaha dan kerja keras kita. Dengan
tidak adilnya, -menurut versi kita- kehidupan menghadiahkan kekalahan pada
perjuangan hebat yang ingin kita banggakan.
Tetapi, benar
katamu mbak Ri, bahwa hidup aadalah pilihan. Bahkan saat aku kalah dalam sebuah
pertandingan, aku tetap dapat memilih menjadi pemenang atas rasa gagal dan
keinginan untuk menyerah.
Satu hal
yang kini muncul sebagai sebuah kekuatan, bukan kesimpulan karena masih akan
banyak cerita baru di depan sana, bahwa buluh yang jatuh terkulai, tak akan
dipatahkan-Nya, sumbu yang pudar nyalanya, tak akan dipadamkan-Nya. Semesta
akan memeluk hati yang mau berjuang.
Terimakasih,
mbak Ri. Karena telah memulihkan hatiku yang kering dengan setetes air yang
menyegarkan. YA, kata - kata mu itu, bahwa hidup adalah pilihan!!!
Rosa Sagala, SDP
Komentar
Posting Komentar