Melintasi Tapal Batas



You are my angel!!
Itulah katanya padaku, mengakhiri perjalanan kami hari ini sambil memberikan bingkisan kecil padaku. Aku menerima dan membuka bingkisan kecil itu. Batu bergambarkan malaikat kecil. Ah, mengharukan sekali. Aku mencium pemberian sahabat baruku itu.
Keterbatasanlah yang mempertemukan kami. Ya, keterbatasan bahasa. Dia tak mengerti bahasa Indonesia, dan aku pun tak tahu bahasa Inggris dengan baik. Tetapi kami terus saja berbicara dan berbagi. Kadang kala memang tidak mengerti apa yang dia maksud, dilain kesempatan kami pun harus terhenti pada ungkapan “oke, forget it” saat kami tidak bisa saling memahami satu sama lain.
Itulah yang terjadi dalam kebersamaan kami saat aku diminta untuk menemani Sr Christa dalam perjalanan kami keliling Borobudur dan Malioboro.
Disinilah kami belajar melintasi sekat yang menghalangi. Tak ada alasan untuk berhenti menjalin relasi. Perbedaan warna kulit, keberagaman bahasa, situasi dan pemikiran yang tak sama tetap saja bisa membuat kami tertawa dan bergembira bersama, terlebih memikirkan yang terbaik untuk pelayanan kami. Tak ada ikatan darah, tak saling mengenal sebelumnya, tetapi dalam ikatan Penyelenggaraan Ilahi kami telah menyatu dan saling bersaudara.
Terimakasih untuk kekayaan yang muncul akibat keragaman.


Sr Maria Rosa- Sister Of Divine Providence


Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Mereka Tidak Suka Pura-Pura"

KISAH MENJELANG NATAL

DIAN