Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang
Melihat
kesalahan orang lain adalah hal yang sangat mudah. Apalagi saat tidak senang
dengan seseorang, hal sekecil apa pun
sering tak terluput dari pandangan manusia. Tanpa sadar, saat menunjuk orang,
menuding orang dengan satu jari, maka empat jari yang lain menunjuk kearah diri
sendiri. Ini ungkapan yang begitu sering dipakai manusia untuk menunjukkan
betapa di dalam diri kita pun ada banyak kekurangan sebelum kita menunjuk pada
kekurangan orang lain.
Permasalahan
tidak akan pernah selesai, saat kita hanya melihat kekurangan orang lain. Tuhan
mengajak kita lebih dalam, untuk melihat kedalaman diri kita bahwa kita ini pun
orang yang kurang sempurna, orang yang banyak kesalahan. Daripada mengutuki
mawar yang berduri, lebih baik kita mengagumi keindahan kelopak-kelopak
bunganya, dengan demikian kita akan menerima duri yang menjadi bagian dari
bunga mawar itu. Dari pada mengutuki kekurangan sesama kita, kekuragan yang ada
disekitar kita, kekurangan yang ada di pemerintahan kita, lebih baik kita
berbuat sesuatu yang dapat merubah kehidupan kearah yang lebih baik.
Sesuatu
yang ada di dalam diri sesama adalah gambaran dari diri kita. Kebaikan yang
kita puji dalam diri orang lain, itu ada dalam diri kita. Kekurangan dan
kesalahan yang kita tolak dalam diri orang lain tanpa kita sadari ada juga
dalam diri kita. Panggilan hidup Kristiani adalah menjadi garam dan terang
dunia. Ini mengandaikan manusia berani keluar dari diri sendiri, keluar untuk
merangkul sesama, keluar untuk berbagi kasih pada sesama karena untuk itulah
kita dijadikan. Tuhan berkata: “Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi!!!” kita
di utus untuk menjadi manusia baru. Menyesali segala kekurangan kita dan
memperbaiki relasi kita dengan sesama dan dengan Allah. Tuhan memberkati
Sr
Maria Rosa, PI
Mendalam sekali refleksinya, semoga menjadi berkat bagi kita semua yang membacanya. GBU
BalasHapusMendalam sekali refleksinya, semoga menjadi berkat bagi kita semua yang membacanya. GBU
BalasHapus