Antara Pengakuan, ulos dan ingatan akan rumah bapak.

"Aku ke kapel dulu" kataku sebelum berjumpa dengan Romo untuk pengakuan dosa. Selalu saja, mataku langsung tertuju pada kain penutup altar di kapel romo romo sepuh di Girisonta ini. Bagaimanapun, kain ini tepatnya ulos ini, selalu mengingatkanku akan diriku sebagai orang batak. 
Ulos yang terpampang menutup altar, juga membawa ku menuju rumah masa kecilku. Muncul kembali pengalaman dimana aku begitu dicintai oleh bapak mamak dengan cara mereka masing masing. 

Ulos ini, mengingatkanku pula, saat saat menjelang keberangkatanku ke Jawa, bapak dan mamak memberi ulos padaku, katanya walau mereka jauh tetapi ulos ini menjadi lambang bahwa mereka akan "maghokkop", mendoakan, menjaga dan mengharapkan yng terbaik untuk "boru panggoaran" putri pertamanya ini. 

Waktu berlalu begitu cepat, tahun 2008 aku meninggalkan tanah kelahiranku, tetapi setiap kali melihat ulos, setiap kali pula aku terkenang masa indah bersama keluarga. 

Lalu apa hubungan ulos dan pengakuan dosa? 
Ada. Yang jelas, aku beberapa kali terkenang akan masa kecilku saat melihat ulos yang menutup altar di kapel tempat pengakuan dosa ku. 

Adakah yang lebih dalam? 
Ada! 
Ulos, membuatku sadar akan identitasku dan membawaku pada pengalman akan rumah bapakku. 

Pengakuan dosa, juga menjadi cara untuk menyadari identitas sebagai anak ALLAH. Yang dicintaiNya begitu hebat, tetapi kerap kali terabaikan oleh kerapuhan dan kedangkalan hati manusia. 

Pengakuan dosa, menjadi saat mengenang kembali bagaimana Allah telah mencurahkan cintaNya setiap saat, juga dalam peristiwa gelap dan tanpa harapan. Kesadaran dicintai inilah yang membuat manusia sadar, bahwa ia, aku, kamu, kita tak selalu kuat, tak sellu setia, tak selali melakukan kehendakNya. 

Maka pengakuan dosa adalah saat mengenang diri yang dicintai oleh Allah dan membuka hati untuk semakin mencintai Dia. 

#Deogratias
#Hodieincipiam
#pengakuanulosdankenanganrumahbapak

Salam. 
Sr Maria Rosa PI

Komentar

  1. Kenangan dri Ayah utk anak bahwa anak akan menjadi Ayah, dan putri akan menjadi Ibu. Anak manusia menjadi Anak Allah. Trinitas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenangan, selalu saja membawa pada dua hal: pembahruan atau kemandegan. mari memilih

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Mereka Tidak Suka Pura-Pura"

KISAH MENJELANG NATAL

DIAN