Tampaknya Sejak Kecil


Ingatkah engkau masa kecil kita?
.............
Tampaknya sejak kecil kita telah dilatih untuk menderita dan berjuang.
Tak ada waktu liburan, tak ada waktu jalan-jalan. Setiap hari kita, telah dibagi dengan  tugas masing-masing. memasak, ambil kayu, cuci piring dan “mangalap aek”. Kadang kita mengeluh, kadang kita protes, kadang kita nakal dan ingin lari. Tetapi kita toh akhirnya menjalani dan menyelesaikan setiap proses yang ditawarkan kehidupan.
..............
Tampaknya sejak kecil kita telah dilatih untuk menderita dan berjuang.
Dan hal yang paling ku ingat adalah saat kita harus “mangalap aek” ke aek huta. Aku paling benci jalan itu (walau sekarang aku telah menerimanya): menurun, licin dan penuh perjuangan. Jalan yang kita lalui juga jalan yang berbeda dari yang lain. Mereka (teman-teman kampung lainnya) datang dan pergi dari arah yang berlainan dari kita. Mereka bisa bersama saat datang dan pulang, sementara kita, ya hanya kita, berempat.
............Tampaknya sejak kecil kita telah dilatih untuk menderita dan berjuang.Pengalaman ke aek itu, sungguh membekas dalam hatiku. Banyak hal yang membuatku hari ini terkagum. Tanpa berbicara, bapak, mamak dan alam, tentunya Tuhan juga telah mengajarkan arti hidup pada kita.
..................Apa artinya “aek huta” itu bagi kita? Itu adalah lambang Sang Sumber Hidup. Memang kerendahan hatilah yang dapat kita lakukan untuk dapat menjumpai-Nya. Jalan menurun itu adalah bukti bahwa kita perlu sadar bahwa kita ini adalah orang lemah, yang setiap kali bisa datang dan kembali pada-Nya, mengakui segala ketidak berdayaan kita. 

Dengan kerendahan hati itu, kita akan sampai pada Sang sumber hidup yang memberikan kelegaan pada kita. Kita boleh melebur, membasahi dan “menenggelamkan” diri kita dalam cinta-Nya yang luas, Rahim dan melegakan.
................Tentu kita tidak diminta untuk selalu berada disana dan menikmati kesegaran itu seorang diri. Dari aek huta itu, kita harus kembali ke rumah, ke realita hidup kita. Dan, ingatkah kau jalan pulang itu? Penuh pendakian dan perjuangan. Aek yang kita bawapun kadang kala tumpah membasahi tubuh kita yang mungil.
.................Dan aku sempat bertanya: “kekuatan dari mana yang membuat kita mampu melampaui semua itu??” Tentulah karena cinta dan kemurahan hati Allah.

Tampaknya sejak kecil kita telah dilatih untuk menderita dan berjuang.




Thank you for everything
Terimakasih Mamak dan Bapak yang telah mengajari kami menjadi kuat dan tangguh menjalani hidup.


Salam Pengharapan dan Cinta
Sr Maria Rosa Sagala, PI

....Deo Gratias...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MEMANDANG SALIB

KISAH MENJELANG NATAL

DIAN