Tiga hari, kami angkatan alih jenjang berjuang melampaui satu tahap untuk bertumbuh. Ujian sudah usai, tetapi kebersamaan, semangat dan keramaian di selasar depan laboratorium kebidanan lantai 6, masih terngiang hingga malam ini.
Dibalik usaha untuk melewati ujian, ada satu hal yang
menarik yang membuatku berkata dalam hati sesederhana inikah bahagia?
Sudah dua hari, kami – atau mungkin hanya beberapa termasuk
aku – sangat ingin memasuki ruangan teater yang biasanya dipakai untuk kuliah
kelas besar. Tetapi kesempatan itu selalu terhenti karena ada kelas regular yang
selalu memakai ruangan itu. Alasannya sederhana, “kok keren… kayak bioskop ya,
ingin photo yaaa”
Hari ini, karena mungkin Sabtu jadi tidak banyak mahasiswa
yang ke kampus, jadilah ruangan itu kosong. Dengan semangat -sementara ujian
sedang berlangsung- kami segera berlari menempati kursi-kursi yang empuk, duduk
dengan mata yang berbinar-binar karena akhirnya dapat menduduki ruangan yang
sangat ingin kami masuki. Dengan pose ala mahasiswa yang kuliah tatap muka
dikelas, tak henti-hentinya kami berganti gaya demi mendapatkan photo yang
terbaik- tentunya di dukung adik regular yang mengambil gambar tau angle yang
tepat, beserta kamera yang membuat wajah menjadi glowing.
Bahagia sesederhana itu, hanya hati kita yang kadangkala tak
sederhana. Terlalu banyak menuntut, terlalu banyak membandingkan, terlalu
banyak mengeluh sampai akhirnya lupa bersyukur atas banyaknya berkat yang Tuhan
berikan dalam hidup ini.
Terimakasih semesta, hari ini kau ajarkan aku untuk bahagia,
bahkan dari hal kecil dan sederhana. Tua Providentia Pater Gubernat
19 November 2022
Rosa Sagala, SDP
Komentar
Posting Komentar