Rambut Panjang Tinggal Kenangan.

(Gambar dari internet)

Sudah beberapa waktu aku merasa terganggu karena rambut panjangku mulai rontok dan mengotori lantai kamar. Sedih rasanya setiap kali menyapu kamar, banyak rambut yang rontok berceceran di lantai. Maka sebagai niat, sesudah ujian proposal, aku buat jadwal untuk potong rambut. Walau sebenarnya masih berat, belum rela. Tapi ya, mau bagaimana lagi.

.

Sampailah di salon, hari ini. 

"Suster, rambutnya sudah terlalu panjang, jadi akarnya nggak kuat, makanya rontok"

Aku merasa-rasa perkataan ibu salon.

Tampaknya bukan karena panjang, maka akarnya nggak kuat. Masalahnya adalah akarnya tidak kuat sehingga tidak kuat pula menanggung beban rambut yang makin panjang.

Hmmm

Aku sedang tidak berbicara mengenai rambut. Tetapi kata akar, sungguh menyentuh bagiku

Bukankah hidup juga demikian?

Ketika aku mengakar kuat pada Allah, maka seberat apapun perjuangan tak akan mematahkan ku.

Sesulit apapun jalan yang dilalui, jika akar iman melekat kuat pada diri, maka akan dimampukan melalui semuanya.

.

Termasuk dalam mengambil suatu keputusan, akhirnya ditentukan oleh kedalaman relasi dengan Tuhan. bukan karena ikut-ikutan, menyenangkan orang lain atau tak enak pada yang lain. 

Sungguh, semoga aku semakin mengakar kuat pada Allah, membagikan cinta dan sukacita pada sesama.

Hodie Incipiam - Hari ini, aku mau memulai (lagi)

Maturnuwun, Gusti.

Temanggung, 2023

Rosa Sagala, SDP



Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Mereka Tidak Suka Pura-Pura"

KISAH MENJELANG NATAL

DIAN