Sampah oh sampah, mengapa aku membawamu kemana-mana?
Hari ini libur, jadi kuniatkan untuk merapikan file photo-photo di hardisk ku. Entahlah, sudah berapa lama aku tak merapikan photo dan dokumen yang ada. Setiap kali memori handphone penuh, aku langsung memasukkan photo-photo pada hardisk tanpa melihat apakah photo dan dokumen ini penting atau tidak. Kendalanya, setiap kali aku butuh photo untuk kebutuhan Kerasulan Pannggilan, atau saat ada suster yang meminta photo dariku, butuh waktu yang lama untuk mencari.
Perlahan - lahan ku pilih, mana yang harus di buang mana
yang perlu dimasukkan dalam folder. Tadi, aku sudah menghapus satu kloter. Entah,
berapa banyak photo yang tak perlu lagi masih tersimpan dan memenuhi hardisk
ku. Aku terkaget saat hendak menghapus file kloter kedua. 27.830 item. What??? Sebanyak
ini sampah-sampah yang tak berguna ku bawa-bawa, memenuhi memori card ku. Memang,
butuh waktu untuk selalu merapikan dan membuang yang tak perlu.
Bukankah demikian dalam hidup?
Adakalanya, tanpa sadar, tak punya waktu dan perhatian, kita
menumpuk sampah dalam memori hati kita, memenuhi hati dengan hal-hal yang tak
perlu dan membawanya kemanapun kita pergi. Alhasil, hidup menjadi berat, relasi
dengan sesama dan sang pencipta tidaklah damai.
Mental dan emosi kita perlu dibersihkan, layaknya tubuh
fisik yang perlu mandi, perlu potong kuku, mungkin sesakali creambath supaya
tubuhnya menjadi bugar dan semangat kembali. Mental dan emosi kita
kadangkala penuh dengan kemarahan, penyesalan, ketakutan, emosi-emosi negatif dan
keyakinan yang salah yang membuat kita justru tidak berkembang. Tanpa sadar,
kita berjalan, membawa emosi negatif, beban hidup yang sebenarnya bisa kita
buang dan letakkan ditempat yang semestinya.
Lalu, bagaimana cara membersihkannya? Ambillah jeda. Kita sendirilah
yang akan membersihkannya bersama semesta dan Sang Pencipta. Mungkin lelah,
mungkin sakit, tetapi hadiahnya sebanding: Hidup yang damai dan bahagia. Saatnya
terkoneksi pada sang terang, sang Ilahi. Jika engkau butuh teman, bicaralah dalam
doamu! Tuhan akan mengirimkan orang yang tepat untuk membantumu.
Ah ya, jangan lupa pula ucapkan terimakasih pada dirimu yang
telah berjuang hingga hari ini. Segelas coklat panas mungkin, atau membeli
parfum yang harum untuk menghadiahi diri. Percayalah, semua yang kau alami
adalah cara untuk membentukmu, asal kau mau menghadapi dan mengolahnya.
Temanggung, 2023
Rosa Sagala, SDP
Komentar
Posting Komentar