kembali ke Galilea
Setelah Yesus bangkit dan berjumpa
dengan para muridNya, kegembiraan yang mendalam sangat dirasakan para murid.
Bisa dibayangkan, kehilangan orang yang diandalkan dan dikagumi tentu menjadi
luka yang sangat mendalam. Ketakutan menjadi teman dalam perjalanan mereka
selanjutnya. Mungkin seperti sakitnya diri kita saat ditinggal orang yang
sangat berharga dalam hidup. namun, tanpa diduga tiba-tiba Yesus muncul kembali
dan menyapa mereka "Damai sejahtera bagiku". Inilah peristiwa iman
yang membuat para murid tercengang dan memahami ungkapan Yesus mengenai
kebangkitanNya. Dalam kegalauan dan kekalutan yang dialami para murid, Yesus
datang dan menyapa "Damai Sejahtera bagiMu"
Salib yang sangat besar, tentunya
membawa kegembiraan yang sangat besar pula. Salib yang dibawa Yesus dalam jalan
penderitaanNya hingga akhirnya wafat dan bangkit, telah membangkitkan
keberanian yang besar pula bagi para murid untuk mewartakan apa yang mereka
lihat, alami bersama Yesus. melihat Yesus yang sudah bangkit, para murid
memelukNya dan menyembahNya. Namun, ada satu yang istimewa dalam percakapan
Yesus dan para murid. "Jangan takut, pergilah dan katakanlah kepada
saudara-saudara-Ku supaya mereka pergi ke Galilea dan disanalah mereka akan
melihat Aku."
"Apakah galilea bagi murid-murid
Yesus, mengapa Yesus meminta mereka pergi ke sana???"
Galilea adalah tempat awal panggilan untuk menjadi murid dimulai. disanalah para murid dipanggil oleh Yesus untuk mengikutiNya. Yesus meminta para murid kembali ke Galilea untuk mengenangkan dan membaharui kembali makna panggilan mereka sebagai murid, dan disanalah mereka akan berjumpa dengan Yesus dalam pandangan yang baru yakni Yesus yang sudah bangkit. bukan saja Yesus yang mereka harapkan sebagai Raja yang akan membebaskan mereka dari perbudakan Romawi, tetapi Yesus yang telah membebaskan para murid dari perbudakan desa.
Apa
relevansinya bagi kita sebagai pengikut Kristus di zaman ini??? baru saja kita
mengalami peristiwa yang bermakna bagi peziarahan hidup kita. dalam puasa
selama masa prapaskah, kita mau semakin meneladan Yesus untuk semakin
melepaskan diri dari ikatan-ikatan keinginan kita sehingga semakin terarah pada
"yang Ilahi" lalu, kita pun memasuki pekan suci, mengenang Yesus yang
disambut sebagai Raja di Yerusalem yang memberikan teladan untuk saling
mengasihi dan melayani, namun kemudian mengalami sakrat maut dan pada jumat
agung Ia berjuang memanggul SALIB dosa kita dan akhirnya bangkit dengan mulia.
peristiwa ini bukan hanya cerita sejarah namun, semakin menjadi milik bagi kita
sebagai pengikut Kristus. namun, Kristus yang telah bangkit juga mengajak kita
untuk kemabli ke Galilea-Galilea kita masing-masing. tempat dimana kita diutus
olehNya. di tempat kerja, di Komunitas, di Keluarga, dimana saja kita berada
untuk berjmpa dengan Yesus disana. Yesus ingin bahwa pengalaman paskah-
pengalaman kebangkitan- kita alami secara nyata dalam realita hidup kita
masing-masing.
Kembali
ke Galilea kita masing-masing dan menemukan Tuhan yang telah memanggil kita.
SALIB adalah penderitaan tetapi menjadi kekuatan karena disana ada Yesus yang
tergantung dan memancarkan kekuatanNya. saat di Galilea kehidupan kita ada
banyak salib-salib yang harus kita panggul, marilah kita persatukan dengan Ia
yang telah mendahului kita memanggul salibNya.
selamat paskah!!!
selamat paskah!!!
Nice. Mauliate.
BalasHapus