Be Creative
Hari ini, aku mendampingi anak-anak TPA untuk belajar. Aku
bersemangat memanggil mereka dan mengajak untuk duduk melingkar. Mereka senang,
semua berlomba untuk mengambil kursi dan duduk melingkar dibantu oleh ibu
pengasuh.
Banyak yang tak sabar untuk mendekat saat aku masih
mempersiapkan bahan pembelajaran. Hari ini, aku ingin mengajarkan mereka:
berhitung sambil cap jari di kertas yang telah kusediakan angka angkanya.
Apa yang terjadi pada saat pelaksanaan? Beberapa anak ikut
pada apa yang ku instruksikan. Tetapi tidak berapa lama, anak-anak mulai
berimajinasi sendiri. Mereka menempel sidik jari seadanya, semau dan sesuka
hatinya.
Awalnya aku merasa bahwa pembelajaran ku ini gagal, tetapi
kemudian melihat hasil karya anak-anak, aku menemukan satu kata yang menarik:
Kreatif.
Menjadi kreatif adalah jiwa anak-anak. Mereka sering kali
keluar dari suatu aturan yang ada, mereka tak peduli ini benar atau salah, atau
bahkan ketika mereka salah pun, aku tetap menangkap ada suatu yang indah dari
diri mereka.
Melalui peristiwa ini aku belajar, bahwa Tuhan mengundangku
untuk kreatif. Berani melakukan suatu yang beda dengan kebebasan batin. Jiwa
yang bebas dan merdeka adalah syarat perkembangan kepribadian. Ketika aku
terkungkung pada suatu aturan yang tak dapat kumaknai, maka aku tak akan
berkembang, aturan menjadi rutinitas yang terkadang tak memberi Roh dan warna
lagi pada kehidupan.
Anak-anak ini, telah mengajariku untuk kreatif memaknai
kehidupan. Selalu ada hal baru dari setiap peristiwa yang dihadiahkan oleh
Allah.
Terimakasih anak-anakkku.
Deo Gratias.
Sr Maria Rosa PI
Komentar
Posting Komentar