“Menyapu bersih rumah”





 Aku menyapa karyawan rumah kami yang sedang menyapu lantai susteran. Dia manjawab sapaan ku dan lanjut berkata “lantainya disapu terus, nggak dipakai pun kok ya tetap ada debu ya suster” “makanya harus rutin dibersihkan mbak, biar nggak menumpuk debunya sampai lengket dan sulit dibersihkan” aku menimpali. Pembicaraan terhenti, sang karyawan kembali menyapu dan aku kembali melanjutkan perjalananku menuju klinik. Ya, pembicaraan itu telah terhenti tetapi hatiku masih saja bekerja mengolah kata-kata sang karyawan.

“selalu ada debu yang mengotori ruangan ini, seberapa pun sering dibersihkan”
Bukankah ini menunjukkan rumah spiritualitas manusia, yaitu hati? Seberapa sering dibersihkan, diolah, selalu saja ada “debu”, “kotoran” yang dapat membuatnya tak bersih lagi.
Apa yang perlu?

“ketekunan untuk menyadari “debu” dalam diri dan rutin membersihkannya”
Hati manusia kadang kala rapuh dan mudah terlukai, tetapi Allah adalah rahim dan penuh kasih yang dengan tangan-Nya yang terbuka menerima setiap orang yang mau datang dan memohonkan pengampunan dari pada-Nya.

Pada mulanya, hati manusia adalah suci. Bagaikan hati seorang bayi mungil yang diturunkan dari surga, tetapi kemudian dalam perjalanan waktu, hati itu bisa menjadi rapuh dan penuh “kotoran” karena diri sendiri yang tidak berjuang menjaga kesuciannya, atau pun sudah menjaga selalu ada tantangan dari luar yang dengan sengaja atau tidak mengotori kesucian hati manusia.
Setiap hari adalah saat “membersihkan diri” Tuhan selalu terbuka bagi orang yang ingin membaharui diri.

“Datanglah pada-Ku” demikian katanya setiap waktu.
Maukah aku datang? Maukah aku membenahi diri? Maukah aku setia melakukan dan mengusahakan hidup rohani yang makin baik?
Perjalanan satu kilometer dimulai dari satu langkah, dan terus berlanjut ke langkah-langkah berikutnya.
Berbahagialah orang yang selalu membaharui diri dan semakin mengarahkan langkah pada yang Ilahi.
Tuhan memberkati.

Sr Maria Rosa PI


Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Mereka Tidak Suka Pura-Pura"

KISAH MENJELANG NATAL

DIAN