Tampak Kuat dalam Kerapuhan?

 


Hari-hari ini aku merasakan gigiku bermasalah lagi. Setiap kali gosok gigi terasa ngilu dan sakit saat terkena air yang dingin. Kuputuskan untuk periksa ke dokter. Apakah tambalan kecil sebelumnya rusak, atau ada masalah lain?

Dokter mulai memeriksa, sambil mengetuk satu gigi dengan gigi lain dokter bertanya, apakah rasanya beda atau sama saat mengetuk gigi yang berbeda. Aku tidak sedang ingin bercerita tentang proses pemeriksaan gigi dari awal sampai akhir. Yang menarik bagiku adalah kata-kata Drg. Dinda “Suster, giginya dari luar tampak kuat tetapi sebenarnya di dalam sudah rapuh” sambil menyarankan agar ditambal dahulu, jika tetap sakit maka perlu Perawatan Saraf Akar.

Aku merenungkan kata-kata singkat tetapi sangat dalam – menurut versiku- adakalanya sesuatu begitu tampak indah, kuat, gagah dari luar tetapi di dalam begitu rapuh dan rusak. Bukankah demikian kadangkala terjadi dalam hidup?

Dunia “memaksa” kita untuk menjadi tangguh, sampai kita lupa caranya menikmati dan bersyukur atas kegagalan. Dunia membentuk kita untuk bertahan dalam ketidakmudahan sampai kita lupa menghargai sebuah kelelahan dan air mata. Kita belajar banyak hal untuk menjadi kuat, tangguh dan hebat, tetapi sejatinya kita perlu menerima diri yang rapuh dan tak berdaya. Berdamai dengan setiap sisi dari hidup.

Lihatlah keindahan-keindahan yang terpampang di media sosial kita, begitu cepat kita mengabaikan moment-moment yang tertangkap mata, tetapi seberapa lama kita telah mengagumi dan berhenti sejenak untuk menikmati suguhan indah dari semesta. Kadangkala kita hanya menunjukkan bahwa kita melihat keindahan, tetapi tak memiliki dan menyimpan “rasa” soal keindahan itu dalam hati. itulah yang membuat kita “tampak kuat dan hebat” sejatinya kita “rapuh dan rusak” oleh situasi yang tak mudah

Sahabatku, mari melambat sejenak, menepi sesaat. Tak perlu selalu tergesa, atau harus tampak kuat dan serba bisa. Saatnya kita perlu bersahabat dengan semua proses dalam diri kita, sampai akhirnya kita menemukan “nutrisi” yang membuat batin kita siap untuk melangkah dan melanjutkan perjalanan.

Hodie Incipiam -Hari ini akum au memulai (lagi)

Pada Pesta Pembaptisan Tuhan, Temanggung 9 Januari 2023

Sr. Maria Rosa, SDP

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"Mereka Tidak Suka Pura-Pura"

KISAH MENJELANG NATAL

DIAN