Postingan

Menampilkan postingan dari 2022
Gambar
Tiga hari, kami angkatan alih jenjang berjuang melampaui satu tahap untuk bertumbuh. Ujian sudah usai, tetapi kebersamaan, semangat dan keramaian di selasar depan laboratorium kebidanan lantai 6, masih terngiang hingga malam ini. Dibalik usaha untuk melewati ujian, ada satu hal yang menarik yang membuatku berkata dalam hati sesederhana inikah bahagia? Sudah dua hari, kami – atau mungkin hanya beberapa termasuk aku – sangat ingin memasuki ruangan teater yang biasanya dipakai untuk kuliah kelas besar. Tetapi kesempatan itu selalu terhenti karena ada kelas regular yang selalu memakai ruangan itu. Alasannya sederhana, “ kok keren… kayak bioskop ya, ingin photo yaaa” Hari ini, karena mungkin Sabtu jadi tidak banyak mahasiswa yang ke kampus, jadilah ruangan itu kosong. Dengan semangat -sementara ujian sedang berlangsung- kami segera berlari menempati kursi-kursi yang empuk, duduk dengan mata yang berbinar-binar karena akhirnya dapat menduduki ruangan yang sangat ingin kami masuki. Deng

UJIAN

Gambar
Sejak diumumkan ada perubahan jadwal OSCA -ujian yang “menyeramkan” bagi mahasiswa kebidanan (paling tidak, itulah pemikiranku di awal, dan masih saja buat deg deg an), WA grup Pejuang Ijazah S1 Kebidanan mulai ramai. Apa yang perlu dipersiapkan, skill mana yang kira-kira diujikan dan siapa yang akan menjadi penguji. OSCA, ujian skill kebidanan dimana tiap stage mahasiswa hanya diberi waktu 7 menit untuk menyelesaikan kasus yang ada. Dan jantung selalu berdetak kencang saat bunyi bel memecah konsentrasi dan segera harus pindah ke stage berikutnya untuk menyelesaikan kasus baru sesuai petunjuk. Itu sangatlah “menyeramkan” Ketegangan itu makin terasa saat satu persatu dari kelas regular dipanggil. Kami yang kelas alih jenjang mulai meraba-raba, bahwa yang keluar adalah skill a,b,c,d. Sontak kumpulan mahasiswa kebidanan menghapalkan skill pemberian MGSO4 yang sama sekali diluar “penerawangan” kami. Seorang teman nyeletuk “ini tidak sesuai kenyataan dilapangan”, yang lain menimpali “ce

Bagaimana Kabar Hatimu?

Gambar
  “Lalu aku harus gimana?” Kata gadis mungil itu secara singkat lewat pesan WA nya “Tanyalah hatimu!!!” Kataku padanya. “Baik suster, saya pergi ke hati dulu” Lanjutnya, dan menutup pembicaraaan kami sore itu. Perlahan, bis itu melaju kentjang, menembus kabut kekhawatiran dan keraguan menuju Cikarang. Dia telah mengikuti kata hatinya . Bagaimana kabar hatimu hari ini kawan? Itulah yang selalu ingin ku tahu, bahwa perlu kita sesekali mengunjunginya, berbicara banyak hal di dalamnya, dan bahkan mengambil keputusan daripadanya. Bagaimana kabar hatimu hari ini, gadis mungil? Setelah memutuskan untuk melangkahkan kaki memilih bekerja di Cikarang? Mungkin saja, jawabannya tak selalu soal kebaikan dan kebahagiaan, tetapi apapun yang berasal dari hati, akan Kembali menguatkan hati. Apapun yang terjadi, semoga engkau tak pernah lupa bahwa hidupmu BERHARGA. Harimu, sungguh luas!!! Bersumber dari hati-Nya yang juga lebih luas Tua Providentia Pater Gubernat Sr. Maria Rosa, SDP

Dua Saset Coklat dan Cinta dalam persahabatan

Gambar
    “Aku bawa dua saset coklat, satu untukmu, satu untukku” katanya sambal meletakkan 2 bungkus coklat diatas meja Tentu saja ini adalah hal yang sangat menggembirakan bagiku. Sahabat ku ini, selalu punya cara untuk berbagi semangat. Segelas coklat telah kunikmati, sesaat setelah ia memberikan. Karena terburu-buru saat beres-beres saat hendak melanjutkan perjalanan, sesaset coklat itu tertinggal di kamar dan aku menyimpanya. Berhari hari, tak tersentuh. Aku tersadar ketika beres beres lagi. “Lu, coklatmu untukku saja ya” sapaku lewat pesan WA “Coklat apa?” tanyanya, mungkin pula tak ingat lagi kalau dia punya sesaset coklat yang tertinggal. “Duluuuu, coklat saset” jawabku singkat dan diikuti jawaban ya darinya. Pagi ini, sambil menunggu perkuliahan aku menyeduh segelas coklat hangat. Betapa manisnya!! Semanis persahabatan yang kami jalani hingga saat ini. Aku belajar banyak darinya. Belajar untuk mencintai dengan hal kecil dan sederhana. Sekali lagi, dia selalu punya

DIAN

Gambar
  “Aku ingin kuliah!! Aku ingin seperti yang lain!! Aku ingin merubah hidupku!! Tapi pada realitanya, semua itu bagaikan impian yang tak dapat kuraih, setiap kali orang bertanya tentang kuliah, aku merasakan ada sesuatu yang tidak nyaman dalam hatiku” katanya seraya menyeka air mata. Hidup ini, kadangkala seakan berlaku tak adil bagi kita. Betapa tidak, tubuh mungil yang seakan lebih dewasa dari umurnya harus berjuang menapaki hidup yang tak mudah. Bukan hanya melalui versinya dia, tetapi aku pun melihat sedikit jejak perjuangannya. Memang tak mudah. Di usianya yang masih muda, dia harus menanggung beban keluarganya. Dian. Aku teringat pada namanya. Bukankah Dian adalah lambang terang? Dimanakah dia bercahaya sangat terang? Dalam gelap! Ya, dalam kegelapan. Teruslah bercahaya Dian, walau hidup memang tak mudah. Justru dalam penderitaan itulah kamu akan semakin menemukan makna hidupmu. Apakah mudah? Menikmati gelap dan penderitaan? Sungguh, tidak. Tetapi percayalah, selalu ada j

Benar katamu, mbak Ri

Gambar
  Benar katamu, mbak Ri. Bahwa hidup itu adalah pilihan. Termasuk saat aku memilih untuk maju atau mundur menerima rasa yang tidak nyaman ini. Aku tak dapat memungkiri, bahwa kehidupan itu kadangkala bagaikan gelanggang pertandingan, dimana yang satu berjuang mengalahkan yang lain. Menjadi pemenang! Itulah harapan semua orang, tapi bagaimana mungkin semua orang itu akan menjadi pemenang? Jika satu menang, yang lain pastilah yang kalah. Dan realita lainnya adalah bahwa saat kita telah berjuang dengan sangat kuat, mempersiapkan dengan sangat baik, kehidupan seakan tak memperhitungkan usaha dan kerja keras kita. Dengan tidak adilnya, -menurut versi kita- kehidupan menghadiahkan kekalahan pada perjuangan hebat yang ingin kita banggakan. Tetapi, benar katamu mbak Ri, bahwa hidup aadalah pilihan. Bahkan saat aku kalah dalam sebuah pertandingan, aku tetap dapat memilih menjadi pemenang atas rasa gagal dan keinginan untuk menyerah. Satu hal yang kini muncul sebagai sebuah kekuatan, buk

OVERLOAD, ATAU KAPASITAS RENDAH??

Gambar
Tiba-tiba saja!!! Laptop yang ku gunakan menjadi lemot , bahkan untuk membuka dokumenpun menjadi sangat lambat. Hal ini terjadi, setelah aku memasang aplikasi editor video di laptopku. Bahkan ketika membuka editing video tersebut, membuat laptop menjadi heng (red: macet). Dengan sedikit jengkel, aku mencoba bertanya sana sini. Setahuku RAM laptop ini sudah dinaikkan. Tetapi mengapa masih tetap mengalami kendala seperti ini?? Seorang teman yang mengerti soal per-laptopan mengutak atik dan sampai pada kesimpulan “prosessor pada laptop suster sudah jadul, terlalu kecil sehingga dia tidak dapat bekerja ketika ditambahkan aplikasi baru” . Padahal, menurutnya, dua aplikasi yang dimasukkan dalam laptop ini adalah aplikasi yang kecil, tetapi tetap saja grapich card- nya tidak dapat bekerja mengolah data yang ingin ku kerjakan. “Prosessor itu, istilahnya “otak” komputer atau laptop, suster ” tambahnya menjelaskan. Aku terdiam merenungkan pengetahuan baru yang ku temukan. Utak atik laptop m