MEMANDANG SALIB
Sebab, setiap orang yang memandang ular tembaga yang dipancangkan di salib itu, sembuh lah ia . Siapa yang menghendaki salib dalam hidupnya? Siapa yang menghendaki masalah dan penderitaan dalam perjalanannya? Tak seorang pun menginginkannya. Ketika seorang dihadapkan pada realita salib yang sering terjadi adalah: Menolak, tidak terima, ingin menghindar, harusnya bukan aku. Pengalaman menarik , saat aku mendengar seorang sahabat berkata “aku tidak suka padanya, maka ketika dia berbicara, aku memalingkan wajah, tidak sudi memandangnya.” Itu yang sering terjadi, pada suatu yang tidak mengenakkan, pada suatu yang tidak kita sukai, yang ada hanyalah memalingkan wajah, menghindar dari padanya. Pesta salib suci, mengajarkan suatu rahasia kehidupan: setiap orang ditantang untuk memandang dan menerima realita salib dalam hidupnya, dan itulah yang menyembuhkan. Apakah memandang kerapuhan, penderitaan dan ketidaksempurnaan adalah suatu yang mudah? Tentu tidak. Butuh keteguhan
Komentar
Posting Komentar